Poe3 Moderator
Jumlah posting : 11 Age : 36 Registration date : 09.11.07
| Subyek: Sedikit tentang pendidikan... Fri 25 Apr 2008 - 13:37 | |
| Pdt. Christy Indra T. “Pentingnya Pendidikan”
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Inti kehidupan manusia sebenarnya bergantung dari pendidikan. Bagaimana kita dididik, demikianlah kita bertumbuh nantinya.
Kita berada pada jaman yang sedang berubah dengan cepat. Demikian juga dengan dunia pendidikan. Jaman dahulu atau yang disebut juga era pertanian, yang dikejar dalam dunia pendidikan hanyalah “IQ” semata. Sehingga yang terpenting pada jaman tersebut adalah ijazah dengan nilai tertinggi.
Masa berganti..
Jika dahulu, pendidikan hanya satu arah, guru mengajar dan murid-murid mendengarkan dalam satu ruang kelas, lalu kemudian diadakan test dan anak yang “IQ” baik yang naik kelas. Akan tetapi, masa kini berubah. Sistem pendidikan bukan lagi satu arah dan didasarkan pada “Sistem Kompetensi Anak.”
Melalui “Sistem Kompetensi Anak”, tidak ada anak yang bodoh, semua anak mampu dan memiliki kecerdasannya masing-masing. Menurut Howard Gardner, seorang pakar pendidikian terkenal, “Dalam diri setiap manusia itu adakecerdasan-kecerdasan, bukan hanya satu bagian.” Dan kecerdasan manusia ini di bagi dalam 8 kategori kecerdasan, yaitu:
Ø Kecerdasan dalam hal “linguistic”; cerdas dalam hal perkataan, fasih berbicara (tipe Sanguin dominan). Dapat menjadi guru, pengkhotbah, orator/ahli pidato.
Ø Kecerdasan dalam hal “mathematic”; cerdas dalam hal hitung-menghitung. Dapat menjadi insinyur, akuntan.
Ø Kecerdasan dalam hal “spasial”; c erdas dalam hal seni rupa. Dapat menjadi pelukis.
Ø Kecerdasan dalam hal “musical”; cerdas dalam hal seni musik. Dapat menjadi pengarang dan penggubah lagu; pemain musik dan komposer.
Ø Kecerdasan dalam hal “body linguistic”; cerdas dalam hal olahraga. Mereka yang lebih dalam hal fisik yang baik dan prima; dapat menjadi atlet, olahragawan.
Ø Kecerdasan dalam hal “inter-personal”; cerdas dalam hal membangun hubungan (approach) manusia satu dengan yang lain. Dapat menjadi juru kampanye (jurkam), humas, public relation (PR).
Ø Kecerdasan dalam hal “intra-personal”; cerdas dalam hal berpikir dan perenungan, kemampuan analistis. Dapat menjadi ahli filsafat, ahli phsikologi.
Ø Kecerdasan dalam hal “naturalis”; cerdas dalam hal ilmu botani atau flora dan fauna (kecintaan akan alam). Dapat menjadi dokter hewan, insinyur pertanian, pakar dalam hal margasatwa dan ekosistem alam.
Tidak ada anak (manusia) yang bodoh.
Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, baik memiliki satu kecerdasan, dua, tiga atau lebih kecerdasan-kecerdasan yang disebutkan di atas.
Contoh: Albert Einstein; penemu teori relatifinisme; Thomas Alfa Edison, penemu bola lampu, yang berhasil setelah melakukan penelitian dan uji coba sebanyak 1000 kali percobaan.
Ternyata kedua orang jenius ini, pada masa kecilnya (baca: Sekolah Dasar) mereka pernah dikeluarkan oleh gurunya masing-masing karena dianggap bodoh. Sebab pada jaman itu, yang menjadi patokan kepintaran anak hanya pada “IQ.”
Contoh lain, Wolfgang Amadeus Mozart, pengarang dan komposer musik klasik.
Paradigma pendidikan kini berubah, dari yang satu arah menjadi dua arah. Oleh karenanya dibutuhkan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru.
Semoga bisa bermanfaat... |
|
|
| |
|